Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Arti Gateli Dalam Bahasa Jawa

×

Arti Gateli Dalam Bahasa Jawa

Share this article
Arti Gateli

Dengan lebih simpelnya akses informasi bikin kita makin gampang untuk mengerti kultur dan budaya lokal yang ada di suatu wilayah, dan pada kesempatan ini kita akan mengulas arti kata ghatel, terkadang dipakai sebagai ghateli, tetapi sebagian orang yang baru mendengarnya seringkali menangkapnya dalam kata gatel atau gateli.

Arti Gateli

Bila yang kamu cari ialah arti gateli, sesungguhnya apa yang kamu cari ini lebih mengarah pada gatheli, bukan gateli, karena dalam bahasa jawa, dua kata ini mempunyai arti yang lain. Supaya lebih jelas, sebaiknya kami terangkan arti dua kata ini ya.

Gatel atau Gathel?

Dengan bahasa Jawa gatel mempunyai arti gatal, misalnya kamu barusan memegang ulat bulu, automatis kulit kamu akan berasa gatal, nach dalam bahasa jawa rasa gatal ini disebutkan dengan gatel. Lantas bagaimana dengan gathel? Gathel sendiri adalah caci-maki dan bahasa keakraban yang kerap dipakai warga jawa dalam beberapa keadaan yang ini mengandung arti kotoran yang ada di alat kelamin manusia. Terkait masalah ini, kami terangkan lebih detail di bawah ya.

Jadi yang betul gatel atau gathel? Jawabnya tergantung pada kondisi perbincanganya, bila yang diartikan ialah kulitnya berasa gatal, mempunyai arti yaitu gatel, dan konteksnya lebih ke makian atau sebagai bahasa keakraban, ini sebetulnya merupakan gathel yang terkadang ditulis gatheli atau gapleki.

Kata Gatheli dalam Kultur Warga Jawa

Sama seperti yang telah kami terangkan di atas, arti kata gateli (ghatel) yang sesungguhnya ialah nama dari kotoran yang umumnya kita temui pada alat kelamin. Pada bahasa ilmiah, ini kerap dikatakan sebagai smegma. Walau mempunyai arti yang negatif, tetapi kata ini telah mengalami perluasan arti, beberapa orang umumnya tidak memakai kata ini dalam arti yang sebenarnya.

Mengapa dapat begitu? Mari kita bahas asal-usulnya lebih dulu.

Dalam beberapa literature, kata gathel diketahui sebagai satu diantara kata yang kerap dipakai oleh warga Surabaya, walau sekarang ini telah diambil oleh mayoritas warga Jawa seperti semarang, solo, jogja, dan beberapa kota yang lain, mayoritas orang Jawa akan mengatakan ini dengan ‘bahasa suroboyonan’.

Baca juga: Apa itu Platform? Fungsi, Jenis dan Contohnya

Berikut satu diantara ketidaksamaan bahasa orang surabaya dan orang Jawa secara umum. Bahasa Jawa secara umum dikenal amat lembut, bahkan juga ada banyak tingkatan seperti bahasa ngoko dan krama alus. Tidak itu saja, orang jawa secara umum condong susah untuk terang-terangan bila apa yang dikatakan ada kemungkinan untuk melukai hati seseorang.

Tetapi tidak dengan orang surabaya, orang surabaya secara umum benar-benar egaliter, tanpa mengenali umur atau derajat, mereka akan menggap semuanya orang sama, dan ini pasti punya pengaruh pada bahasa yang dipakai, yang sebagian orang memandang bahasa suroboyanan cukup kasar, termaksud kata gathel ini.

Walau arti gateli yang sesungguhnya negatif, dan sensitif untuk sebagian orang, tetapi bahasa ini telah menyatu dan dipakai warga Jawa dalam beragam situasi. Bahkan juga udah lepas dari arti yang sebenarnya.

Contoh Pemakaian Kata Gateli dalam Bahasa Jawa

Sebetulnya ini cukup kontras, karena kata gateli dapat dipakai dalam beragam keadaan yang paling berlawanan, yaitu sebagai bahasa keakraban atau sebagai cacian. Bagimana artinya?

Sebagai bahasa keakraban perumpamaannya seperti berikut, contohnya ada dua orang rekan lama yang sangat jarang-jarang bertemu ‘Raimu Gateli, Nyandi ae Kon, tak telepon nggak nyambung’. Saat dipakai untuk berbicara dengan rekan lama atau orang yang telah dekat, di sini kata gateli adalah wujud bahasa keakraban seperti bos dan lain-lain.

Sementara itu sebagai bahasa caci-maki perumpamaannya seperti berikut, misalnya sedang tidur, dan ada pengamen yang menggedor-gedor pintu rumah, umumnya orang yang tidur tadi akan mencaci-maki lewat kata ‘Gathel’. Orang Jawa biasa menyebutkan ini dengan Misuh, bila ingin contoh lain, kamu bisa juga memerhatikan lirik lagu dalang poer kudu misuh yang juga ada kata gathel.

Apa cuma dua keadaan ini saja? Sudah pasti tidak, kata gathel bisa juga dipakai untuk memperlihatkan orang yang brengsek dan nyebelin. Misalnya kamu sedang membicarakan seorang yang hutang kepada kamu dan tak mau mengembalikan, rekan kamu umumnya akan menyautinya dengan ‘Emang Gatheli Arek Iku’ yang berarti memang brengsek orang itu.

Paling sering dicari

  • gateli
  • arti gateli
  • arti gatel bahasa jawa
  • arti kata gateli
  • gatel bahasa jawa artinya
  • arti gathel
  • arti gatel
  • arti gatel bahasa gaul
  • arti gathel dalam bahasa jawa
  • arti nggateli
  • arti kata gatel