Scroll untuk baca artikel
UcapanUcapan Hari Minggu

Ucapan Selamat Hari Minggu Rohani Kristen

×

Ucapan Selamat Hari Minggu Rohani Kristen

Share this article
Ucapan Selamat Hari Minggu Rohani Kristen

Hallo sahabat semua, kali ini Bloglinglung akan membagikan sedikit kumpulan Ucapan Selamat Hari Minggu Rohani Kristen yang saya ambil dari beberapa sumber sepeti SMS, status facebook, yang di kirim atau di tulis oleh teman-teman dan sudah memberkati saya. Saya berpikir daripada saya hapus, lebih baik saya simpan di sini, siapa tahu ada membutuhkan buat dibagikan lagi ke teman atau keluarga sahabat.

Ucapan Selamat Hari Minggu Rohani Kristen

Tuhan memberi kita hikmat dalam berkata-kata supaya menjadi berkat untuk sekitar kita. Oleh sebab itu, gunakanlah hikmat yang Dia beri supaya setiap perkataan kita dapat menjadi berkat (Ams 15:23).

Tangan Tuhan menyertaimu hari ini, menyentuh hidupmu dengan damai, memberkati hatimu dengan cinta dan menghibur dirimu dengan sukacita. Entah hari ini indah atau tidak, yakinlah semua yang terbaik akan kamu miliki saat hidup bersama Tuhan.

Nehemia adalah seorang bupati Yerusalem (Nehemia 5). Dia memiliki sikap seorang pemimpin yang mendengarkan lalu berpikir dan peduli dengan orang-orang di sekitarnya serta tidak mencari keuntungan untuk diri sendiri, tetapi takut akan Tuhan. Never give up.

Alkitab adalah firman dari Tuhan yang kreatif. Orang yang tekun membacanya tidak akan kehabisan ide kreatif.

Perubahan besar tidak membutuhkan langkah-langkah besar, tetapi langkah-langkah kecil yang mencegah, menyelesaikan masalah, dan yang menghasilkan keuntungan yang lebih pasti dan teratur.

Nilai positif dari setiap usaha adalah semakin membentuk karakter kita untuk tidak mudah menyerah pada keadaan, melainkan pada Pemberi keadaan, karena ada upah bagi usaha kita. Kuatkanlah hatimu dan jangan lemah semangatmu!

Kecekatan dan karakter baik yang melekat pada diri seseorang menjadikannya pribadi yang bernilai plus di mataNya.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Minggu Terbaru

Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain melakukan hal-hal yang sama.

Jika kita mengalami kemunduran atau ketika orang meninggalkan kita, ingatlah, Tuhan sedang bekerja di balik layar. Kita mungkin tidak dapat mengatasi keadaan, tetapi Tuhan punya rencana, dan Dia bisa membuat jalan. Terus berjalan dalam iman.

Setiap perbuatan baik akan mendapat balasan dari Tuhan, tidak peduli seberapa kecil perbuatan baik tersebut dilakukan atau apakah ada orang lain yang melihat perbuatan baik yang kita lakukan tersebut. Terus berbuat baik.

Ada yang bisa kita ubah, ada yang tidak. Ada yang menjadi bagian kita, ada pula yang menjadi bagianNya. Ada yang memang benar terjadi, ada pula yang hanya bayangan ketakutan kita. Tetapi satu yang pasti: kita tidak boleh kuatir, karena Tuhan yang memelihara kita. Kita tidak pernah berjalan sendiri. MataNya selalu tertuju kepada kita dan tanganNya selalu menggandeng kita.

Pemisahan orang percaya dan orang fasik, orang benar dan jahat, pasti akan dilakukan Tuhan pada akhir zaman.

Integritas seorang pelayan Tuhan di uji melalui: apa yang kita pikirkan harus sama dengan yang kita katakan, dan apa yang kita katakan harus sama dengan tindakan yang kita lakukan; di manapun, kapan pun.

Santan yang di masak akan menghasilkan minyak. Orang yang mau dip roses akan menghasilkan karakter mulia. Tetap semangat dalam proses.

Pohon sesawi yang tinggi dan menjadi tempat burung pipit bernaung berasal dari biji sesawi yang sangat kecil. Tetap semangat meskipun kecil.

Ketika kita berbagi dengan orang lain sebagian dari apa yang kita miliki, apa yang tersisa pada kita akan berlipat ganda dan bertumbuh.

Kemarahan yang diungkapkan seringkali bergegas pada permintaan maaf. Kemarahan yang di pendam dalam hati seringkali mengeras dan menjadi balas dendam.

Mari belajar menyingkirkan kebencian, rasa iri, kecemburuan, sikap egoistis dan sinisme dengan menumbuhkan rasa cinta bagi semua manusia. Karena kita tahu bahwa sikap negatif terhadap orang lain tidak akan membawa kita pada keberhasilan.

Hanya dengan hati kita bisa melihat dengan benar. Apa yang esensial tidak nampak oleh mata. Mari belajar melihat dengan hati.

Kita tidak perlu takut, karena: Yesus sudah menebus kita dan kita menjadi milikNya, Dia menyertai kita, Dia akan mencurahkan RohNya kepada yang merasa membutuhkan. Kita adalah saksi-saksiNya (Yes 43-44)
Kaya atau miskin tidak menjamin seseorang berkenan kepada Tuhan. Cara hidup benarlah yang menentukan. Tetap di jalur yang benar.

Tidak ada benteng permusuhan yang tidak bisa dirobohkan jika kita bertekad untuk menggantikannya dengan jembatan kasih.

Bila hati terpaut kuat pada Tuhan, masalah tidak akan pernah menenggelamkan kita dalam lembah kekelaman.

Tuhan tidak meniadakan “lembah kekelaman”, tetapi Ia menjanjikan penyertaan ketika kita melaluinya.
Orang hebat menjauhi sikap yang menjatuhkan, mereka senang membuat sesamanya menjadi hebat.

Perbedaan antara hebat, rata-rata dan buruk dalam prestasi kerja disebabkan oleh semangat. Demikian pertahanan terkuat di medan peperangan adalah semangat yang tidak kendor.

Siput kecil yang menempel di batu karang merasa aman, badai membuatnya melekat lebih erat ke karang. Berbahagialah dia yang hidupnya dalam lindungan Tuhan, dan diberkatilah dia yang mengambil keputusan untuk mengandalkan Tuhan.

Melihat mentari bersinar di pagi yang cerah adalah keajaiban bagi kita yang masih di beri nafas hidup.
Cinta dari Tuhan selalu hadir dalam setiap langkah kehidupan kita. Meskipun terkadang kita melupakanNya dan seringkali menyalahkan Dia. Namun ketulusan hatiNya yang selalu memaafkan kita yang membuat hingga detik ini kita masih merasakan indahnya hidup. Tetap teguh dalam iman dan percayalah bahwa dalam situasi apapun Tuhan tidak pernah melupakan kita.

Kebahagiaan akan tumbuh berkembang manakala kita menolong orang lain. Ketika kita mencoba tidak menolong sesama, kebahagiaan akan berlalu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman, harus disirami tiap hari dengan sikap dan tindakan menolong.

Kegagalan disebabkan oleh dua hal, yakni orang yang berpikir tetapi tidak pernah bertindak dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.

Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati.

Melalui Doa Bapa Kami, Tuhan Yesus mengajar agar kita meminta kehendakNya yang terjadi di atas bumi dan kita dijauhkan dari pencobaan. Mengapa demikian? Karena keinginan kita terkadang justru menjadi pencobaan itu sendiri sehingga menjadi bumerang bagi hidup kita.

Rencana kita boleh indah, tetapi rencana Tuhan lah yang terindah. Hidup kita mungkin baik-baik saja, tetapi hidup bersamaNya lebih sempurna. Pekerjaan kita mungkin menjanjikan, tetapi berkatNya lah yang menjadikan kaya. Kekuatan tangan kita mungkin sanggup membawa kita menjadi orang hebat, tetapi hanya bersama Tuhan kita menjadi luar biasa.Sebab Tuhan bukan hanya mencukupi apa yang kita perlukan, tapi Ia memberi dengan berkelimpahan.

Saat tidak ada jalan, Tuhan membuat jalan. Dia membuat jalan bukan di darat, tetapi di laut. Bukan pula di air yang tenang, tetapi di air yang hebat. Jalan yang Dia buat untuk menyelamatkan umatNya, sekaligus membinasakan musuhNya. Ingat!! Di dalam situasi yang berkecamuk dan tidak ada jalan, Dia pasti buka jalan dengan caraNya yang ajaib (Yesaya 43:15-17)

Kebanyakan kesaksian dari kita umumnya selalu diawali dengan rasa takut / kuatir. Tetapi ternyata apa yang ditakutkan / dikuatirkan tidak terjadi. Mengapa? Karena kalau kita berserah kepadaNya, maka Roh Damai Sejahtera akan bekerja melampaui akal dan pikiran (Filipi 4:6-7)

Daniel mengandalkan Tuhan dalam hal: (1) Potensi yang dimiliki, (2) Peluang-peluang yang ada, (3) Penyelesaian permasalahan yang dihadapi. Andalkan Tuhan dimanapun, kapanpun, dalam kondisi apapun! Dia tidak dibatasi ruang, waktu, dan kondisi. Dia maha hadir, Dia ada di tengah-tengah kita (Daniel 2:19-22)

Bayangkan!! Kalau kita memakai baju / jubah tanpa ikat pinggang, pasti tidak pantas dan kita merasa malu. Kitalah ikat pinggang bagi Tuhan. Kalau dalam kerohanian kita lapuk sama artinya mempermalukan Tuhan, karena ikat pinggangNya lapuk tidak bisa dipakai. Bukankah kita harus mempermuliakan Tuhan sehingga Dia berwibawa dengan Jubah KebesaranNya? (Yeremia 13:1-11)

Keberanian percaya kita kepadaNya ialah bahwa Dia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya (Matius 6:10)

Dulu Bait Tuhan adalah sebuah bangunan buatan manusia dan didalamnya ada loh batu yang di tulis oleh jari Tuhan. Sekarang kitalah Bait Tuhan, pada loh hati kita Tuhan menuliskan firmanNya dan RohNya bersemayam dalam kita (2 Korintus 3:1-6)

Firman Tuhan bukanlah kata-kata mutiara atau hasil karya sastra dan sejenisnya, tetapi firman Tuhan adalah kekuatan dan pengertian tentang sifat Tuhan (2 Timotius 3:16)

Garam yang hambar tidak ada gunanya. Pelita yang di tutup gantang juga tidak ada gunanya. Begitu juga kita, kalau perbuatan baik kita tidak di lihat orang sehingga mereka tidak memuliakan Bapa di Sorga, maka kita pun tidak ada gunanya. Kita berguna jika perbuatan kita di lihat orang, sehingga mereka yang melihatnya memuliakan Bapa di Sorga (Matius 5:13-16)

Kita tidak boleh bermegah / bersandar kepada sumber daya yang ada pada kita, misalnya: keuangan, kesehatan, kecerdasan atau sistem organisasi kita yang kuat. Tetapi Tuhan ingin kita bermegah karena kita mengenal karakterNya. Menurut 1 Korintus 2:6-16, kita dapat memahami karakterNya melalui rohNya. Jadi kita boleh bermegah karena kekuatan Roh Tuhan (Yeremia 9:23-24)

Yesus dicobai di tiga tempat, yaitu: (1) Padang gurun, yang melambangkan daerah miskin karena tidak ada makanan, (2) Tempat yang tinggi, yang melambangkan daerah yang kaya, (3) Yerusalem di bubungan Bait Suci, yang melambangkan daerah suci / tempat ibadah. Disinilah Iblis memutarbalikkan ayat-ayat suci. Demikian juga dengan kita, saat kita miskin / menderita, Iblis mendorong kita agar mujizat terjadi. Saat kita sukses / kaya, Iblis mendorong kita agar memuji dia. Saat di tempat ibadah / suci, Iblis mempengaruhi kita dengan meminjam ayat-ayat suci Tuhan (Lukas 4:1-13)

Ketika Tuhan mengurangi sumber daya dari 32 ribu orang menjadi 300 orang, itu bukanlah hukuman. Hal itu merupakan persiapan bagiNya untuk dimuliakan melalui hidup umatNya, pada saat umatNya bersedia mengakui dan mempercayai kuasaNya. Dalam kehidupan iman kita, sumber daya kita dapat menjadi “musuh” dari kepercayaan. Tuhan ingin kita bersandar kepadaNya (Hakim-hakim 7:2-7)

Sifat benda cair / fluida adalah mengalir ke tempat yang lebih rendah. Begitu juga minyak di kepala Harun, pasti mengalir turun dan butiran-butiran air di dataran Hermon pasti turun ke dataran yang lebih rendah. Mengapa demikian? Karena sifatnya memang demikian. Lalu bagaimanakah sifat orang yang mendapat kehidupan kekal? Jawabnya mudah saja, yaitu mereka yang hidup rukun dengan sesama tanpa keretakan (Mazmur 133)

Penghalang terbesar untuk meraih sukses bukanlah kekurangan atau kelemahan, tetapi semangat yang patah. Semangat itu penting

Menjadi seorang pelayan Tuhan bukan soal “saya bisa”, tetapi soal “saya bersedia”. Menjadi pelayan Tuhan adalah sebuah keputusan

Firman Tuhan memiliki integritas dan kuasa Ilahi. Dia menjamin semua janji yang ada di firmanNya. Kuberikan hati yang baru, roh yang baru dan kepadamu hati yang taat. Hormatilah firman Tuhan yang penuh integritas

Tangan dan hati Tuhan terbuka untuk menerima kesusahan umatNya yang mau berserah kepadaNya. Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong kita, dan hati Tuhan rindu memelihara kita, dan membuat kita teguh menjalani kehidupan yang sulit. Tetap percaya.

“Tetaplah berdoa” berarti bercakap-cakap dengan Tuhan. Doa membuat kita berbicara kepada Tuhan. Meditasi membiarkan Tuhan berbicara kepada kita.

Di balik berkat yang kita terima, tersimpan tanggung jawab untuk berbagi dengan sesama. Kita di pilih untuk menjadi penyalur berkat, bukan menjadi penimbun berkat. Dengan memberi kita mendapat, dengan menahan berkat, justru kita akan kehilangan (Amsal 11:24-25)

Tuhan Yesus, ini hambaMu. Jadikanlah dia ibu jari yang selalu membuatMu bangga. Jadikanlah dia jari telunjuk, yang menunjukkan jalan yang benar bagi mereka yang tersesat. Jadikanlah dia jari tengah, yang menjadi penengah di setiap keretakan. Jadikanlah dia jari manis, yang selalu setia / manis kepada semua orang. Jadikanlah dia jari kelingking, yang cepat mendamaikan segala kesalahpahaman

Kesalahan tidak membuat kita gagal, tetapi yang membuat kita gagal adalah tidak mau belajar dari kegagalan tersebut.

Tuliskan rencanamu pada sebuah kertas dengan pensil. Tetapi berikan penghapusnya pada Yesus, dan ijinkan Dia menghapus bagian yang salah, agar Dia dapat menggantikannya dengan rencana yang indah.

Jangan mensyaratkan perubahan di luar agar kita bersedia berubah. Tidak ada perubahan yang bernilai di luar, bila tidak ada perubahan yang berarti di dalam. Ingatlah, bahwa pintu selalu di buka dari dalam. Bilamana ada yang mengetuk pintu lagi, jangan jemu membukanya. Tetap setia, Tuhan memberkati.

Kitab 1 Samuel menunjukkan / menggambarkan kehidupan dua orang yang berbeda: yang satu adalah orang yang hidup sesuai kehendak Tuhan dengan kesungguhan iman. Sedangkan yang lainnya adalah orang yang hidup sesuai dengan kemauan pribadinya. Tetap semangat, karena ada upah bagi usahamu.

Dalam kehidupan iman kita, terkadang apa yang ada pada kita melunturkan kepercayaan kita pada Tuhan, kita menjadi ragu akan kuasa Tuhan ketika kita mulai melihat kekuatan, posisi, kepandaian, serta segala yang kita miliki. Beriman berarti tidak melihat apa yang ada pada kita.

Puncak kesuksesan di dalam Tuhan adalah ketika kita mempu menakhlukkan diri dan merendahkan hati.

Mengutamakan kepentingan diri sendiri merupakan langkah awal kejatuhan dari suatu kesuksesan.

Orang yang baik tidak hanya memberitahukan bagaimana menjalani hidup, tetapi memberikan teladan yang baik. Mari menjadi orang baik.

Berdoalah supaya Tuhan memberikan kepadamu embun dari langit, dan membuat ladang-ladangmu subur. Berdoalah supaya Dia memberikan kepadamu gandum dan anggur yang berlimpah-limpah.

Memiliki harapan tidak otomatis menyelesaikan masalah kita. Namun dengan memiliki harapan, kita akan optimis mampu menghadapi setiap masalah. Jadi jangan kehilangan pengharapan.

Teguran memang berguna, tetapi dorongan yang menguatkan akan lebih bermanfaat.

Cara kita memberi lebih penting daripada apa yang kita berikan.

Kebaikan tidak hanya bagi orang-orang tertentu saja, melainkan bagi semua orang. Mari berbagi kebaikan.

Dimanapun kita berada, apapun yang kita kerjakan saat ini, sesungguhnya memiliki nilai positif. Kita kadang menjadi silau oleh ‘rumput tetangga’ karena terlalu berfokus pada kekurangan di tempat kita berada saat ini. Syukuri apa yang ada saat ini dan lakukan yang terbaik.

Manakala kita telah mencapai keberhasilan, jangan pernah sombong dan tetaplah rendah hati. Sesungguhnya ujian terberat bukan pada saat kita berada di bawah, melainkan pada saat kita berada di puncak keberhasilan.

Ketika orang lain belajar dari kesalahan serta kegagalan kita, dank arena pengalaman pahit tersebut banyak orang tersadar dan terluput dari hal serupa, maka pengalaman kita tidaklah sia-sia. Bersyukur kita menjadi berkat meski bagi kita tidak mudah.

Kesalahan tidak membuat kita gagal, tetapi yang membuat kita gagal adalah tidak mau belajar dari kegagalan tersebut.

Walaupun Yesus berduka saat kita gagal, Dia tidak pernah sinis. Dia memang meminta pertanggungjawaban kita, tetapi Dia tetap mendukung kita dengan kasihNya. Tegurannya lembut tetapi tegas, Dia pun selalu cepat mengampuni.

Tiga hal yang tidak pernah kembali: waktu, kesempatan dan perkataan. Tiga hal yang menghancurkan: kemarahan, kesombongan dan dendam. Tiga hal yang tidak boleh hilang: kasih, sukacita dan damai sejahtera. Tiga hal yang tidak kekal: harta, jabatan/gelar dan pasangan. Tiga hal yang membuat kita berharga: kejujuran, kepercayaan dan kerendahan hati. Tiga hal yang membuat kita bertahan dalam hidup: iman, pengharapan dan bersyukur dalam segala hal.

Ketika kita tidak belajar bahagia dengan situasi dan kondisi saat ini, kita tidak akan pernah menemukan kebahagiaan di situasi dan kondisi yang lain. Bahagia ditentukan oleh sikap hati, bukan situasi dan kondisi.

Sudahkah kita berperan serta mengupayakan kebaikan bagi sesama? Tuhan ingin kita berbagi kebaikanNya dengan orang lain. Nyatakan kasih pengampunan, tegakkan keadilan, berdayakan kebenaran dan kuasaNya bagi orang-orang yang ada di lingkungan kita.

Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Dalam kehidupan iman kita, terkadang apa yang ada pada kita melunturkan kepercayaan kita pada Tuhan, kita menjadi ragu akan kuasa Tuhan ketika kita mulai melihat kekuatan, posisi, kepandaian serta segala yang kita miliki. Beriman berarti tidak melihat apa yang ada pada kita.

Saat badai masalah menerpa hidup kita, dan hidup kita makin terpuruk karena beban yang terus menindih; ingat dan rasakan bahwa Tuhan kita yang penuh kasih selalu tinggal dekat dan selamanya menyertai kita.

Teori hanya membuat kita tahu, tapi yang membuat kita berhasil adalah menjalankan apa yang kita ketahui.

Salah satu kunci yang dibutuhkan untuk menjalani hidup ini dengan lebih baik adalah dengan memiliki semangat. Karena semangatlah, kita menjadi dikuatkan dan bertenaga untuk melakukan sesuatu.

Apapun yang kita pilih selalu ada konsekuensinya. Jangan ragu, yakinlah pada apa yang kita pilih. Lebih baik kita mengambil pilihan dan belajar sesuatu darinya, daripada hanya duduk diam dan diliputi kebimbangan hidup.

Setiap orang memikul beban atau permasalahan hidupnya masing-masing. Sebelum kita menilai, menghujat atau mencampuri urusan orang lain, ada baiknya kita terlebih dahulu melihat diri kita masing-masing.

Maknai hidup kita dengan positif dan lebih berguna. Munculkan semangat hidup kita untuk menjalani tugas mulia selama di dunia ini. Mari ubah dunia mulai dari dalam diri kita. Alkitab berkata, “kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu”.

Salah satu kunci yang dibutuhkan untuk menjalani hidup ini dengan lebih baik adalah dengan memiliki semangat. Karena semangatlah, kita menjadi dikuatkan dan bertenaga untuk melakukan sesuatu.

Singkirkan pemikiran yang hanya membuat kita kuatir, takut dan tidak semangat. Isilah pikiran kita dengan hal yang baik, menyenangkan dan menyemangati kita.

Milikilah pengendalian penuh atas perkataan kita. Biar perkataan kita bisa membawa damai sejahtera untuk sesama, sehingga nama Tuhan dipermuliakan melalui kehidupan kita (2 Tim 2:16).

Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tidak berdaya. Jangan cari kekuatan dan semangat di tempat lain, karena semuanya itu sia-sia. Carilah Tuhan.

Jadilah seperti akar yang gigih mencari air, menembus tanah bebatuan yang keras demi mengupayakan kehidupan. Ketika pohon tumbuh, berdaun rimbun, berbunga indah dan berbuah manis, mendapat pujian. Namun akar tidak pernah iri. Ia tetap tersembunyi dalam tanah. Itulah makna dari sebuah pengorbanan yang tulus (Gal 5:22-23).

Tidak cukup warna untuk melukiskan kasih setia Tuhan. Tidak cukup angka untuk menghitung berkat-berkat Tuhan. Tidak cukup kata dan lagu untuk mengungkapkan keagungan dan kemuliaan Tuhan. Mari kita bersyukur dengan tetap mengingat kasih Tuhan.

Gunakan syukurmu dan buang keluhmu dalam menghadapi setiap cobaan, karena cobaan yang kamu alami adalah sebagai proses pemuliaan. Jangan pernah menyalahkan orang lain atas kesedihanmu, karena kebahagiaanmu adalah urusanmu. Kebahagiaanmu harus dari dalam dirimu. Dekatkan hidupmu dengan Tuhan. Semakin dekat hidupmu dengan Tuhan, semakin terasa ringan beban hidupmu.

Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggamanmu, Ia tidak menghukummu. Ia hanya membuka tanganmu untuk menerima yang lebih baik

Kasih adalah buah yang tidak kenal musim, dapat di petik tiap orang kapan saja. Walau kasih tidak selalu di balas manis, tetapi jangan pernah berhenti berbuat kasih pada orang lain. Hiduplah dalam kasih, karena kasih itu indah, membawa damai, sukacita dan harapan tiap hari.

Janganlah iri hati karena keberhasilan orang lain, karena setiap orang memiliki jalan keberhasilan masing-masing.

Jangan menjadi palsu dengan meniru orang lain yang bukan diri kita yang sebenarnya. Kita adalah pribadi yang istimewa dan unik. Kita memiliki kelebihan yang mungkin tidak dimiliki orang lain. Banggalah menjadi diri sendiri.

Jika kita tahu bahwa mengeluh tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna, untuk apa kita masih mengeluh? Mari jalani hidup ini dengan sebuah tindakan nyata dan bukan keluhan semata. Tindakan kita lebih bernilai daripada keluhan kita.

Sirami tanaman kita dan kita akan menuainya. Kembangkan potensi kita dan kita akan berhasil.

Apa yang keluar dari mulut kita dapat menjadi berkat dan motivasi, atau sebaliknya dapat menjadi sebuah malapetaka. Hati-hati dengan mulut kita.

Iri hati bisa timbul ketika kita kehilangan rasa syukur atas apa yang Tuhan berikan. Kasih menjadi luntur, berganti rasa tidak aman dan curiga. Jika kita mulai mengalaminya, waspadalah.

Di setiap langkah ada tujuan. Di setiap nafas ada kehidupan. Di setiap harapan ada kepastian. Di setiap doa ada jawaban

Tuhan menghadirkan benci agar kita tahu arti menyayangi. Tuhan menghadirkan duka agar kita tahu arti senyuman. Tuhan menghadirkan salah supaya kita tahu arti memaafkan. Tuhan menghadirkan kesendirian supaya kita tahu arti kebersamaan

Dari air kita belajar ketenangan. Dari batu kita belajar ketegaran. Dari tanah kita belajar kehidupan. Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri. Dari padi kita belajar rendah hati. Dari Tuhan kita belajar tentang kasih saying yang sempurna. Melihat ke atas: memperoleh semangat untuk maju. Melihat ke bawah: bersyukur atas semua yang ada. Melihat ke samping: semangat kebersamaan. Melihat ke belakang: sebagai pengalaman berharga. Melihat ke dalam: untuk introspeksi. Melihat ke depan: untuk menjadi lebih baik (Fil 4:8)

Tuhan tidak pernah menjanjikan hari-hari kita berlalu tanpa sakit, berhias tawa tanpa air mata, berselimut senang tanpa kesulitan, lautan tenang tanpa badai. Tetapi Dia menjanjikan kekuatan untuk mengarungi kehiduipan kita hari ke hari. Dan janji itu harus kita rengkuh. Tetaplah setia, jadilah pemenang.

Jadilah seperti awan yang berair, yang tidak berlalu di tiup angin. Dan tidak seperti pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah.

Tuhan tidak memandang siapa atau dari mana kita berasal. Dia mau supaya kita takut dan berpegang teguh pada kebenaranNya.

Pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib membuktikan besar kasih setia Tuhan kepada semua orang yang menerimaNya, yang percaya dalam namaNya. Petrus berkata: “Aku telah mengerti bahwa Tuhan tidak pernah membedakan orang.” Yang menjadi perbedaan ialah takut akan Tuhan. Mari merenungkan firman dan mengintrospeksi diri.

Ada banyak hal yang tidak dapat kita lakukan, tetapi kita dapat melakukan hal-hal yang dapat kita lakukan. Mari kita mendorong diri kita untuk fokus kepada potensi diri kita daripada keterbatasan kita (Roma 12:4)
Mendung diciptakan bukan untuk membuat langit menjadi gelap, tetapi ia hadir untuk memberi kabar gembira akan sejuknya air hujan yang akan turun. Luka bukan hanya semata untuk membuat kita tersiksa, tetapi ia ada agar kita sadar, bahwa kita hanyalah manusia biasa. Indahnya kehidupan bukan terletak dari banyaknya kesenangan, tetapi terletak pada syukur kita kepada Tuhan atas segala yang telah diberikanNya kepada kita.

Di setiap persoalan yang kita alami, Tuhan Yesus turut bekerja di dalamnya. Di setiap pergumulan, telah Dia rancangkan hari depan yang sejahtera dan penuh harapan. Dialah yang selalu kita andalkan dan nantikan, pertolonganNya bagi kita. Hanya Dia, Tuhan Yesus yang selamanya kita sembah.

Ada waktu untuk bersuka dan berduka. Ada waktu untuk berdiam. Ada pula waktu untuk berkata. Di saat yang kita alami, kadang tidak seperti yang kita inginkan. Tetapi di atas segalanya, kita tahu bahwa Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihiNya. Serahkan semua pergumulanmu kepada Tuhan, karena kalau Tuhan yang berkarya, semua akan menjadi indah pada waktunya.

TUHAN mau agar kita hidup seperti rumput. Walau di injak, di potong, dihancurkan, di bakar, namun muncul lagi, lebih hijau dan lebih kuat dari sebelumnya.

Ketika kita tidak lagi bisa mengubah situasi yang ada, saatnya kita mengubah diri kita. Ubah pola pikir dan tindakan kita, jangan sekedar mengeluh dan menyalahkan situasi. Marilah kita berefleksi diri daripada mengeluh dan membuang energi. Tetap semangat.

Belajarlah. Tiada hari tanpa kasih. Selalu berlapang dada dan mengalah. Hidup ceria, bebas, leluasa. Tidak ada yang tidak bisa diikhlaskan. Tidak ada sakit hati yang tidak bisa dimaafkan. Tidak ada dendam yang tidak bisa terhapus. Jalani hidup ini dengan segala sifat positif yang kita miliki. Jika hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh. Jika hati seputih awan, jangan biarkan ia mendung. Jika hati seindah bulan, hiasi dengan kasih sayang.

Ingalah pepatah yang mengatakan: Jika kamu tidak memiliki yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini. Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif. Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tidak terhitung, kedudukan dan jabatan yang luar biasa, namun…. Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tidak bisa di bawa pergi. Sehelai benang pun tidak bisa di miliki. Apalagi yang mau diperebutkan. Apalagi yang mau disombongkan. Maka jalanilah hidup ini dengan hati nurani. Jangan terlalu perhitungan dan jangan hanya mau menang sendiri. Jangan suka menyakiti sesama, apalagi terhadap mereka yang berjasa terhadap kita.

Yang indah hanya sementara. Yang abadi hanya kenangan. Yang ikhlas hanya hati. Yang tulus hanya dari sanubari. Tidak mudah mencari yang hilang. Tidak mudah mengejar impian. Namun yang lebih susah adalah mempertahankan yang ada, karena walaupun tergenggam bisa terlepas.

Di mata Tuhan, cinta tidak pernah usai. Di hati Tuhan, pengampunan selalu ada. Di pelukan Tuhan, ada damai dan sukacita yang abadi. Sebelum hari berakhir, datanglah ke hadapan Tuhan dalam doa yang penuh dengan ucapan syukur. Karena sungguh, Ia baik, Ia sangat baik.

Berdoa: membuat dirimu kuat. Murah hati: membuat dirimu diberkati. Gembira: membuat dirimu sehat. Sabar: membuat dirimu bijak. Lemah lembut: membuat dirimu dikagumi. Setia: membuat dirimu dicintai. Mengasihi: membuat dirimu mengerti arti kehidupan.

Orang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan ketenangan, tetapi mereka di bentuk melalui kesukaran, tantangan dan air mata (Ibrani 11:23-29). Jangan menyerah sewaktu kita merasa seakan semua sulit untuk kita jalani, percayalah bahwa TUHAN akan memberikan kemampuan kepada kita untuk menjalaninya. Bersama Tuhan Yesus kita menjadi orang yang hebat, lebih dari pemenang.

Mungkin itu saja Ucapan Selamat Hari Minggu Rohani Kristen yang dapat saya bagikan pada sahabat semua, Semoga bermanfaat.