Scroll untuk baca artikel
Resep Masakan

Perjalanan Nastar: Dari Warisan Budaya hingga Jadi Favorit di Meja Lebaran

×

Perjalanan Nastar: Dari Warisan Budaya hingga Jadi Favorit di Meja Lebaran

Share this article
nastar adalah salah satu makanan khas saat lebaran

Nastar, kue kecil berisi selai nanas dengan aroma harum rempah, telah lama menjadi favorit di meja makan keluarga Indonesia, terutama saat Lebaran tiba. Namun, di balik kelezatan tersebut, tersimpan sebuah perjalanan panjang yang menghubungkan kue ini dengan warisan budaya Indonesia.

Jejak Sejarah

Sejarah Nastar di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda. Kue ini memiliki akar dari kue Nasturtium, yang berasal dari Belanda. Namun, dengan sentuhan lokal dan kreativitas koki Indonesia, kue Nasturtium bertransformasi menjadi kue Nastar yang kita kenal saat ini.

Perpaduan Warisan Budaya

Perjalanan Nastar sebagai kue favorit di meja Lebaran juga merupakan perpaduan dari beragam warisan budaya. Selain pengaruh Belanda, Nastar juga memperlihatkan jejak rempah-rempah dari budaya Nusantara yang kaya. Hal ini tercermin dari penggunaan bahan-bahan seperti kayu manis, cengkeh, dan biji pala dalam pembuatan kue ini.

Baca juga: Kisah Panjang Kue Bawang dalam Perjalanan Kuliner di Indonesia

Resep Nastar untuk 500 Gram

Bahan-bahan:

  • 250 gram mentega
  • 50 gram gula halus
  • 2 kuning telur
  • 350 gram tepung terigu
  • 50 gram susu bubuk
  • Selai nanas secukupnya

Langkah-langkah:

  1. Kocok mentega dan gula halus hingga lembut.
  2. Masukkan kuning telur satu per satu sambil terus dikocok.
  3. Tambahkan tepung terigu dan susu bubuk, aduk hingga merata dan membentuk adonan yang lembut.
  4. Ambil sedikit adonan, pipihkan, dan beri selai nanas di tengahnya. Bentuk bulat dan letakkan di atas loyang yang telah diolesi mentega.
  5. Panggang dalam oven dengan suhu 150°C selama 20-25 menit atau hingga matang dan berwarna keemasan.
  6. Setelah matang, biarkan Nastar dingin sebelum disajikan.

Baca juga: Wisata Alam Halmahera: Menelusuri Keindahan Air Terjun Cikala dan Pantai Gamlamo

Kesimpulan

Nastar bukan sekadar kue lezat, namun juga sebuah cerminan dari perjalanan panjang dan perpaduan warisan budaya di Indonesia. Dari jejak sejarahnya yang mengalir dari masa penjajahan hingga menjadi favorit di meja Lebaran, Nastar terus menggoda lidah dan menghangatkan hati setiap tahunnya.